Dengan lebih dari 198 juta penutur secara global, Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Baru-baru ini Bahasa Indonesia telah ditambahkan bersama dengan empat bahasa baru lainnya ke dalam Cochrane.org dan Cochrane Library. Menambahkan Bahasa Indonesia ke dalam daftar 21 bahasa yang menerjemahkan saripati tinjauan sistematik, menandai langkah signifikan dalam memenuhi kebutuhan informasi kesehatan dari populasi Indonesia yang luas dan beragam ini. Keikutsertaan ini tidak hanya menghilangkan hambatan bahasa tetapi juga memberdayakan individu untuk membuat keputusan kesehatan berdasarkan bukti ilmiah secara global.
Dari kiri ke kanan: Datu Respatika, Lukman Ade Chandra, Kristia Hermawan, Anggraeni Ayu Rengganis (Manajer Penerjemahan), Afrilia Intan Pratiwi, Alfia Fatma Zaharo, Mawaddah Ar Rochmah, Detty Siti Nurdiati (Direktur Cochrane Indonesia), Ajeng Viska Icanervilia.
Penambahan bahasa baru ini merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara Cochrane Malaysia dan Cochrane Indonesia. Mereka telah memiliki sejarah panjang dan saling mendukung sejak awal, termasuk proyek penerjemahan Bahasa Indonesia ini yang telah menambah erat ikatan di antara kedua tim. Cochrane Malaysia memberikan bantuan dan keahlian mereka untuk mendukung Cochrane Indonesia dalam memulai proyek penerjemahan.
Saya sangat senang dengan hal ini karena saya merasa menjadi bagian dari proyek ini. Malaysia dan Indonesia sudah seperti saudara kandung, dan kami mencoba untuk saling mendukung satu sama lain sebisa mungkin.
- Jacqueline Ho, Co-Direktur Cochrane Malaysia
Pada awalnya, Teguh Haryo Sasongko, Manajer Proyek Penerjemahan di Cochrane Malaysia, mengatur pertemuan secara daring dengan tim Cochrane Indonesia untuk menguraikan manajemen proyek penerjemahan Malaysia dan mendiskusikan bagaimana tim mendorong para sukarelawan dalam berpartisipasi. Pada bulan Mei tahun ini, tim Indonesia berkunjung ke Malaysia, dan terhubung dengan Nila Pillai (seperti tampak pada foto di atas; foto di kanan bawah terlihat Nila sedang berbagi dengan tim Indonesia). Nila telah menjabat sebagai Staf Pendukung Cochrane Malaysia dan koordinator Proyek Penerjemahan Bahasa Melayu oleh Cochrane Malaysia sejak didirikan pada tahun 2015. Nila berbagi pengalaman tentang bagaimana ia mengelola proyek penerjemahan, menyoroti baik tantangan maupun keberhasilannya. Kedua tim baru-baru ini berkolaborasi dalam menyelenggarakan pelatihan Cochrane bersama di kedua negara, dan merencanakan kolaborasi lebih lanjut di berbagai bidang.
Indonesia memiliki populasi terbesar ke-4 di dunia dan meskipun bahasa Melayu dan bahasa Indonesia memiliki beberapa kemiripan, namun dengan dapat menyediakan bukti ilmiah yang dihasilkan oleh Cochrane dalam bahasa Indonesia, sebagai bahasa utama dan bahasa resmi di Indonesia, menandai tonggak sejarah yang penting bagi kami.
- Dr. Detty Nurdiati, Direktur Cochrane Indonesia