Webinar Patologi, Transmisi, Diagnosis, dan Pengobatan COVID-19

Webinar Cochrane Indonesia – PKMK FKKMK UGM telah memasuki webinar ke-21 yang diselenggarakan pada hari Senin, 3 Agustus 2020. Webinar kali ini membahas mengenai Patologi, Transmisi, Diagnosis, dan Pengobatan COVID-19 oleh dr. Ika Trisnawati, M.Sc, Sp. PD, KP  yang dimoderatori oleh dr. Dhite Bayu Nugroho, MSc, PhD.

dr. Ika memaparkan bukti ilmiah yang berjudul”Pathophysiology, Transmission, Diagnosis and Treatment of COVID-19, terbit di JAMA, doi: 10.1001/jama.2020.12839”. Pada artikel ini dijelaskan bahwa patofisiologi COVID-19 diawali dengan interaksi protein spike virus dengan sel manusia yang ikatannya dengan reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Maka yang terjadi protein trans membrane protease akan terativasi, kemudian reseptop ACE2 akan membelah sehingga virus dapat masuk ke dalam sel yang disebut proses endostosis.

Penularan secara umum terjadi secara kontak tatap muka yaitu tetesan pernapasan seperti ketika berbicara, batuk, dan bersin. Pada tingkat lebih rendah yaitu melalui kontaminasi permukaan. Penyebaran aerosol dapat terjadi, tetapi peran aerosol
penyebaran pada manusia masih belum jelas
. Diperkirakan 48% hingga 62% dari
penularan dapat terjadi melalui pembawa yang tanpa gejala
(asimptomatik). Belum ada laporan dari jurnal-jurnal sebelumnya terkait vertical transmision pada ibu hamil ke janin.

Diagnosis gejala umum pada pasien rawat inap termasuk demam (70%-90%), batuk kering (60%-86%), sesak napas (53%-80%), kelelahan (38%), mialgia (15%-44%), mual/muntah atau diare (15%-39%), sakit kepala, lemah (25%), dan rinore (7%). Anosmia atau ageusia mungkin merupakan satu-satunya gejala yang muncul pada sekitar 3% individu dengan COVID-19.

Keterbatasan pada artikel ini yaitu pertama, informasi mengenai SARCoV-2 terbatas. Kedua, informasi yang diberikan di sini didasarkan pada saat ini, tetapi dapat dimodifikasi seiring dengan bertambahnya informasi tersedia. Ketiga, beberapa uji acak telah dipublikasikan untuk memandu manajemen COVID-19.

dr. Ika menyebutkan bahwa aspek transmisi, infeksi, dan pengobatan saat ini masih ada beberapa hal yang belum jelas maka dari itu perlu dikembangkan penelitian-penelitian dalam aspek pencegahan dalam rangka manajemen covid-19 ini.

Webinar yang diselenggarakan selama ini bertujuan untuk mengkaji informasi penelitian terkini tentang COVID-19, yang terus berkembang setiap saat. Kajian ini tidak ditujukan untuk memberikan rekomendasi keputusan medis namun, hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam pembuatan panduan pelayanan medis, yang dilakukan oleh lembaga berwenang (Kementerian Kesehatan atau asosiasi profesi).